Kali ini saya akan membagikan info ternyata PT Axis Telekom Indonesia (axis) dijual kepada xl dengan harga yang sangat mahal yaitu sekitar 8,6 triliyun dari yang saya baca dari okezone.com
PT XL Axiata Tbk melakukan merger dan akuisisi PT Axis Telekom Indonesia (AXIS). Emiten dengan kode EXCL tersebut membutuhkan dana sekira USD865 juta untuk pembayaran kepada pemegang saham AXIS.Rencana akuisisi XL Axiata terhadap Axis Telekom Indonesiaakhirnya menemui titik terang. Kedua pihak telah menemui kata sepakat dan ditegaskan dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement - CSPA).
Selain XL, mereka yang meneken CSPA adalah dari pihak Saudi Telecom Company (STC) dan Teleglobal Investment B.V. (Teleglobal), yang merupakan anak perusahaan STC.
Dalam transaksi ini, XL akan membayar nilai nominal saham yang disepakati dan akan membayar sebagian dari hutang dan kewajiban Axis.
Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Bersyarat ini antara lain meliputi:
-. Teleglobal akan menjual 95% saham di Axis kepada XL.
-. 100% nilai perusahaan Axis dinilai sebesar USD 865 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun, dengan catatan buku Axis bersih dari utang dan posisi kas nol (cash free and debt free).
-. Harga pembayaran akan digunakan untuk membayar nilai nominal saham Axis, serta membayar hutang dan kewajiban Axis.
-. Penyelesaian transaksi akan dilakukan setelah terpenuhinya kondisi yang disepakati antara lain:
a. Diperolehnya persetujuan dari instansi pemerintah terkait.
b. Persetujuan pemegang saham XL melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
c. Tidak ada perubahan dari kepemilikan spektrum.
Hal ini sesuai dengan perjanjian jual beli bersyarat Conditional Sales Purchase Aggrement (CSPA) antara XL dan STC, setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham dan regulator terkait.
Untuk membiayai transaksi ini XL akan menggunakan kombinasi pinjaman yaitu dari pemegang saham Axiata sekira USD500 juta (58 persen) dan pinjaman dari institusi finansial sekira USD365 juta (42 persen).
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan, perseroan akan melunasi dana pinjaman yang digunakan untuk proses akuisisi Axis sekira USD 865 juta melalui berbagai proses. Beberapa opsi pelunasan utang yang akan dipertimbangkan adalah efisiensi dan penjualan tower.
"Bisa dari cash generater, efisiensi, kita juga bisa sebagian tower akan kita jual," ucap Hasnul seusai RUPLSB di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Sayangnya, Hasnul masih enggan menyebut waktu yang pasti serta jumlah tower yang akan dijual. Dia menambahkan, saat ini jumlah tower XL Axiata sekira 8.500 tower, ditambah dengan tower milik Axis akan menjadi 10.000 tower. "Itu opsi-opsi, kita bisa jual yang memungkinkan kita jual," imbuhnya.
Sementara itu, Chief Financial Officer XL, Mohammed Adlan Tadjudin mengatakan, pihaknya telah mendapatkan pinjaman sekira USD300 juta dari DBS Bank. Perseroan akan menggunakan dana pinjaman tersebut sebagian untuk melancarkan proses akuisisi tersebut.
"Kami sudah dapat pinjaman DBS Bank sekira USD300 juta, kami akan gunakan sebagian untuk operasional, dan sebagian lagi untuk merger dengan tenor 3 tahun. Sedangkan sisanya, masih menunggu kesepakatan dari institusi keuangan yang bersangkutan," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment