Dalam beberapa hari ini muncul isu dijualnya Gunung Cermai, Di jawa barat. Berita yang tak jelas benar atau tidaknya itu berhembus kencang jika gunung yang bertempat di Kuningan tersebut akan dijual dengan harga Rp 60 triliun kepada Chevron, perusahaan asal Amerika Serikat (asing).
Berita yang tak jelas kebenarannya itu pun ramai diperbincangkan di social media. Dalam beberapa penelusuran sebuah forum-forum mengungkapkan tuduhan jika Chevron akan mengeksploitasi Gunung Cermai. Benarkah itu semua?
Isu yang tak sedap ini juga menyebar luas lewat broadcast BBM. Mereka khawatir eksploitasi Gunung Cermai akan berdampak buruk pada lingkungan. Salah satunya akan keluar campuran beberapa gas, di antaranya karbon dioksida (C02), hidrogen sulfida(H2S), metana (CH4), dan amonia (NH3).
Selain itu juga, eksploitasi juga akan menyebabkan merusak stabilitas tanah dan pasokan air menjadi berkurang jadi apakah isu ini benar atau hanya hoax.
Saya sendiri sebagai orang yang bertempat tinggal dijawabarat benar benar tidak menduga bahwa gunung yang sudah menghiasi jawabarat beribu ribu tahun itu akan dijual dan di ekploitasi,
Namun kita tunggu kebenaran dalam isu ini apakah benar atau hanya hoax saja.
Berita yang tak jelas kebenarannya itu pun ramai diperbincangkan di social media. Dalam beberapa penelusuran sebuah forum-forum mengungkapkan tuduhan jika Chevron akan mengeksploitasi Gunung Cermai. Benarkah itu semua?
Isu yang tak sedap ini juga menyebar luas lewat broadcast BBM. Mereka khawatir eksploitasi Gunung Cermai akan berdampak buruk pada lingkungan. Salah satunya akan keluar campuran beberapa gas, di antaranya karbon dioksida (C02), hidrogen sulfida(H2S), metana (CH4), dan amonia (NH3).
Selain itu juga, eksploitasi juga akan menyebabkan merusak stabilitas tanah dan pasokan air menjadi berkurang jadi apakah isu ini benar atau hanya hoax.
Saya sendiri sebagai orang yang bertempat tinggal dijawabarat benar benar tidak menduga bahwa gunung yang sudah menghiasi jawabarat beribu ribu tahun itu akan dijual dan di ekploitasi,
Namun kita tunggu kebenaran dalam isu ini apakah benar atau hanya hoax saja.
No comments:
Post a Comment